Minggu, 28 Agustus 2016

Jawa Dan Kejawen

Jawa Dan Kejawen menurut wejangan Ki Rekso Jiwo solo yang dibabar dengan jelas karena banyaknya kesalah fahaman tentang apa itu jawa Dan kejawen yang selalu disalah artikan,untuk itulah dibutuhkan seseorang yang bisa menjelaskan.
karena jika ketidak fahaman dan kurangnya penjelasan bisa berakibat hilangnya tradisi budaya yang mengakar kuat dalam jiwa,dan akan terjadi kehilangan identitasnya sebagai bangsa ketimuran yang memiliki kehalusan rasa
Wong jowo iku nora dupeh laire ono ing tlatah jowo
Yen rumongso jowo
Kudune yo tepo slirone dienggo
Rasane diuripke
Latine tansah diati ati supoyo ora natoni
Amargo ajine diri soko ing lati
Mulo iku yen ucaping lati tansah gawe loroning ati,sopo kang bakal ngajeni ?
Jowo saka tembung Njogo howo
Pramilo iku ono pitutur
Ojo gumunan,ojo kagetan,ojo getunan lan lian liane kang werdine neges ake jogo howo
Kang mengku karep,umpomo gumun,kaget,getun nora banget banget,amung mandek ono alame pikiran.
Nora mbablas ing solah tingkahe,utowo diarani biso ngerem
Dene Kejawen iku sesebutan salah sawijine menungso kang tansah gondelan njogo howo/jowone
Kanti nyinau piwulang pitutur luhur kang turun tumurun soko leluhur
Pramilo iku sopo wae kang durung biso njogo howo kang kawujud soko solah bawane,sinebut durung njowo utowo rung jowo
yang artinya 
Orang jawa itu bukan karena lahirnya ditanah jawa
jika merasa jawaseharusnya toleransi dipakairasanya dihidupkanlidahnya selalu dijaga supaya tidak melukai
dikarenakan berharganya diri karena ucapan yang diucapkannya
oleh sebab itulah,jika ucapan yang diucapkan selalu melukai hati,siapa yang akan menghargai
Jawa berarti jaga hawa
oleh sebab itulah ada kata nasehat
jangan kegetan,jangan mudah heran,jangan mudah kecewa dan lainnya yang intinya menegaskan jaga hawa emosi diri
yang mempunyai maksut,jika kaget,heran maupun kecewa tidak terlaluhanya berhendi difikiran sajatidak bablas atau lepas tanpa kendali sehingga bisa mengerem
sedangkan Kejawen itu adalah sebutan seseorang yang selalu berpedoman pada jaga hawa rasa
dengan belajar memahami ungkapan ungkapan yang telah turun temurun dari leluhur
oleh sebab itulah,siapa saja yang belum bisa menjaga hawa rasa yang terlihat dari sikap tingkah lakunya,disebut belum jawa atau tidak jawa

Oleh sebab itulah kejawen bukanlah agama,jawa dan Kejawen merupakan tingkatan pemahaman diri yang tercermin dari sikap,tutur kata dan penampilan.
dimana dengan memahami hal tersebut maka dapat menempatkan diri,saat berhadapan dengan siapa saja,dari anak kecil hingga seorang pemimpin
seperti halnya bahasa jawa yang memiliki berbagai tingkatan bahasa,dari yang kasar,menengah hingga halus,yang mana biasa digunakan dalam menghormati yang diajak berbicara,seperti pemimpin atau raja pada jaman dahulu
Keluwesan inilah yang menyebabkan ajaran agama manapun dapat bersatu padu dalam tradisi budaya yang ada pada masanya dan meninggalkan bentuk budaya campuran,seperti hindu kejawen,budha kejawen,kristen kejawen,katolik kejawen,islam kejawen
Dikarenakan kejawen lebih mengutamakan sikap atau unggah ungguh atau patrap manusia,mana leluhur nusantara sudah mengajarkan ilmu psikologi tradisional,dan yang mana psikologi manusia/spiritual mampu bercampur dengan religi,karena spiritual bersifat universal
nomer whatshap 089666616661 Ki Rekso Jiwo

Jumat, 26 Agustus 2016

Filosofi Ikat blangkon

Filosofi Ikat blangkon jawa yang tak banyak yang tahu,untuk itulah Ki Rekso jiwo bersedia membabar agar masyarakat umum mengetahui dan memahami salah satu adat atau tradisi jawa yang menyimpan makna yang dalam dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari oleh orang jawa.
sehingga menjadi bisa memahami tradisi serta budaya nusantara yang penuh keberagaman

Filosofi Ikat blangkon jawa yang memiliki beragam makna,dari berbagai model bentuk melambangkan makna yang berbeda beda namun pada garis besarnya memiliki tiga makna mendasar. ketiganya merupakan sebuah rangkaian makna yang menjadi filosofi dalam jawa yang memuat sikap kesatria wibawa dan bijaksana,makna yang tersirat dalam ikat blangkon adalah Ngalah,ngalih ngamuk
Filosofi Ikat blangkon
Filosofi Ikat blangkon

Ngalah,ngalih dan ngamuk adalah rangkaian urutan yang baku untuk menciptakan kedamaian,karena sikap kesatria yang disertai kebijaksanaan sehingga tidak grusa grusu atau gegabah dalam bertindak,dalam berbagai masalah orang jawa lebih mengedepankan ngalah atau mengalah dari pada rebutan balung tanpa isi yang mana artinya memperebutkan hal yang biasa atau tak bermanfaat.karena mehami benar bahwa ngalah tidak berarti kalah

Ngalih merupakan bentuk ngalah yang kedua,dimana untuk menghindari masalah,ngalih,menghindari masalah atau menghindar bukan berarti memiliki sifat pengecut namun orang jawa lebih senang atau menyukai keadaan yang aman tentram tanpa masalah,namun jika dengan ngalih masih saja disudutkan,diremehkan dan dihina tentunya sikap ketiga yang dibutuhkan

Ngamuk merupakan cara terakhir yang digunakan jika kedua sikap yang dipakai tidak menyelesaikan masalah atau malah masalah makin membesar karena sikap bijaksana belum dimiliki seseorang,sehingga selalu saja membuat keonaran.
maka ngamuk adalah jalan yang terbaik,ngamuk bukan berarti membabi buta,namun merupakan penegasan dimana secara totalitas apapun akan dihadapi untuk membuktikan sikap kesatria,karena itulah ngalah tidak berarti kalah harus dibuktikan dengan kesungguhan dan berani mempertaruhkan apa saja dengan resiko apapun,total setotal totalnya
sehingga orang jawa bisa dikatakan dihormati dimanapun berada karena sikap sopan santun,lemah lembut, mau mengalah,bijaksana dan bersikap kesatria jika dibutuhkan

Filosofi ikat blangkon jawa tersirat pada bagian depan atas yang membentuk sikap tangkis seperti pada simbol ikatan pencak silat indonesia (IPSI) yang lebih bermakna mengalah untuk mempertahankan diri,disinilah letaknya keutamaan dari sikap mengalah yang tidak berarti kalah,harus dilandasi sikap lilo atau keiklasan,ketulusan atau kebersihan hati

Filosofi ikat blangkon yang kedua terletak pada bentuk segitiga yang menghadap kebawah yang bermakna menyadari atau menghormat rasa hati atau tepo sariro,sehingga timbul kebijaksanaan yang menyadari dan ngalih adalah hal yang lebih baik daripada terjadi masalah.
Jika segitiga tidak ada berarti menunjukan kepolosan atau ketulusan untuk menghormati,sehingga bisa diartikan sama,namun lebih menunjukan sikap keluar,sedangkan segitiga kebawah lebih masuk kedalam rasa hati

Filosofi ikat blangkon yang ketiga terletak dibelakang,yang memiliki banyak macam yang intinya menunjukkan kebulatan tekad dalam menampilkan sikap ketegasan,karena menunjukkan sikap ketegasan bisa berbentuk satria,wibawa dan kebijaksanaan atau bisa juga dikembalikan sesuai dengan perbuatan,yang disiratkan dalam ikat yng memiliki simpul tali wangsul yang artinya kembali.
karena blangkon memiliki bentuk belakang yang berbeda beda sesuai kadar atau maksud dari pemakainya,seperti ikat tali wangsul,kasatrian,satrio wibowo dan blangkon mataram

semoga sedikit pemahaman ini dapat diketahui oleh generasi saat ini dan selanjutnya,sehingga tidak meninggalkan tradisi budaya yang adiluhung seperti yang tertuang dalam pidato Presiden Sukarno yang mengatakan dengan slogan Jas merah yang memiliki kepanjangan Jangan sekali kali meninggalkan sejarah,karena sejarah adalah identitas bangsa

nomer whatshap 089666616661 Ki Rekso Jiwo

Kamis, 04 Agustus 2016

Atraksi silat dan tenaga dalam

Atraksi silat dan tenaga dalam minimal dua kali setiap tahunnya tahun diperagakan dalam Perguruan silat tenaga dalam pancasila surakarta dalam acara bersama,baik ulang tahun perguruan maupun halal bihalal,Atraksi silat dan tenaga dalam yang diperagakan siswa siswa maupun pelatih atau senior dalam acara bersama pastilah memperagakan jurus jurus silat dan berbagai macam bentuk atraksi yang dilakukan secara sendiri ataupun group yang mana memang sebagai ajang melatih mental anggota dalam memperagakan kebisaan atau keahlian,sehingga pada saat sudah terbiasa akan mampu secara fisik,mental dan teknik untuk maju dalam ajang kejuaraan
Atraksi silat dan tenaga dalam
Atraksi silat dan tenaga dalam

Atraksi silat dan tenaga dalam yang dilakukan dalam acara ulang tahun perguruan ataupun halal bihalal juga merupakan bentuk pemberian semangat pada adik adik atau anggota baru,yang mana dengan melihat dan menyaksikan secara langsung atraksi pencak silat dan tenaga dalam akan termotifasi untuk giat dalam berlatih,sehingga memiliki kemampuan seperti halnya senior senior yang telah belajar silat tenaga dalam sebelumnya

Disamping Atraksi silat tenaga dalam yang mengandung seni yang luar biasa dalam acara ulang tahun maupun halal bi halal dapat mengikat tali persaudaraan yang lebih kuat,karena saling bertatap muka dari siswa ranting hingga pusat berkumpul dan saling mengenal,
Walaupun tidak semua dapat berkumpul karena memiliki aktifitas yang berbeda beda dan mungkin ada keperluan yang lain sehingga tidak dapat bertemu dan berkumpul bersama,namun pada saat saat tertentu hampir semua anggota berkumpul dan bersilaturahmi dipusat atau di lokasi kegiatan

Pada acara halal bihalal hari ini,hari kamis tanggal 4 bulan agustus tahun 2016 sudah lumayan banyak,walaupun tidak semua cabang dan ranting yang bisa hadir,terlebih senior senior yang sudah tidak aktif,namun tak menghalangi kemeriahan acara
Atraksi silat dan tenaga dalam
Atraksi silat dan tenaga dalam
dan pada saat tadi Ki Rekso jiwo hanya hadir sendiri,tanpa koordinasi anggota dicabang,karena acara tergolong mendadak dan kebanyakan anggotanya sibuk dalam pekerjaan,namun diacara yang akan datang akan diusahakan datang dan memeriahkan acara dengan atraksi atraksi yang mendebarkan
nomer whatshap 089666616661 Ki Rekso Jiwo