Kejawen maneges karsa manembah marang gusti kang moho kuasa menurut ki Rekso Jiwo adalah ritual sembahyang ala kejawen yang dilakukan untuk mendekatkan diri kepada sang maha kuasa dalam pengabdian manusia jawa dalam mengagungkan kuasaNya
Dalam kejawen maneges dilantunkan syair syair mantra yang memiliki daya supranatural untuk membangkitkan potensi energi yang tersimpan dalam diri kemudian digunakan untuk memperoleh sinyal gaib ketuhanan,sehingga apa yang diinginkan segera atau mudah tercapai
Mantra mantra yang diciptakan leluhur para winasis dalam memuja dan memuji gusti kang maha kuasa melalui kesadaran asal usul dan piranti atau perangkat manusia,sehingga insan dapat mencapai kesadaran tinggi yang menyatu dengan kesadaran dalam murni sirullah,dzatullah,sifatullah dan wujudullah
Maneges kejawen tidaklah murni kejawen,kejawen merupakan ajaran yang tidak kaku namun memiliki sifat tepo sliro / toleransi dan akhirnya menyatu dengan ajaran ajaran baru seperti hindu,budha,kristen maupun islam,sehingga bisa dikatakan budaya hibrit/percampuran budaya
Oleh sebab itulah ajaran kejawen maneges dapat dipakai oleh agama atau kepercayaan apapun,karena benang merah seluruh ajaran keagamaan hakekat / benang merahnya adalah kejawen,dalam bahasa umum sering kali diucapkan orang tua dalam mengungkapkan kepada seseorang yang belum faham dengan kata belum jawa (durung jawa)
Ungkapan sederhana sarat makna dimana dapat ditegaskan bahwa jawa atau kejawen adalah pengetahuan mendalam akan segala pemahaman,karena sifat keterbukaan dalam menerima wawasan apapun,terlebih keyakinan orang lain dengan tepo sliro atau toleransi
toleransi membawa berbagai sifat kebaikan diantaranya nembah manah atau rendah hati disinilah orang orang nusantara dulu hingga sekarang masih diakui dunia akan tradisi ketimurannya yang kental melekat menjadi pribadi bangsa
nomer whatshap 089666616661 Ki Rekso Jiwo